Bali adalah sebuah
pulau di bagian tengah Indonesia yang memiliki beraneka ragam keindahan alam
dan budaya. Tidak jarang keindahan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi
para wisatawan, baik wisatawan domestic maupun mancanegara. Keindahan tersebut
tentu dapat menambah devisa negara, khususnya dalam bidang parawisata.
Flying Fish adalah
sebuah permainan air terbaru di Tanjung Benoa, Bali. Permainan ini menggunakan
tiga buah banana boat yang dijadikan satu dengan perahu karet dan dua buah
sayap di kedua sisinya. Perahu karet tersebut ditarik oleh speedboat sehingga
perahu karet dapat melayang di udara. Flying fish dimainkan oleh tiga orang,
yaitu dua orang penumpang pada sisi kanan dan kiri, serta satu orang instruktur
di tengah- tengah. Flying fish ini akan ditarik oleh speedboat berkecepatan
tinggi dengan jalur melawan arah angin selama 15 menit. Dengan demikian, flying
fish akan melayang setinggi 2 meter atau lebih, tergantung kecepatan
angin. Permainan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
·
Kecepatan speedboat
·
Hembusan angin
·
Massa benda
·
Kekuatan tali
Hukum fisika ialah
generalisasi ilmiah berdasarkan pada observasi empiris. “Konsep – konsep fisika merupakan kreasi murni pikiran manusia dan tidak
ditentukan oleh dunia luar”.(Albert Einstein and Leopold Infeld,1938:31). Hukum
alam ialah kesimpulan yang diambil dari, atau hipotesis yang ditegaskan oleh eksperimen ilmiah.
Hukum I Newton
Setiap benda pada
prinsipnya bersifat lembam, artinya bahwa benda tersebut mempunyai sifat untuk
mempertahankan kedaannya. Sebuah benda dalam keadaan diam mempunyai
kecenderungan untuk tetap diam, dan jika benda bergerak, mempunyai
kecenderungan untuk tetap bergerak. Kecenderungan sifat benda ingin tetap diam
atau ingin tetap bergerak, dirumuskan oleh Isaac Newton sebagai Hukum I Newton.
“Jika sebuah benda dalam keadaan diam, akan tetap diam atau jika benda tersebut
sedang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan”.
Hukum II Newton
Hukum II Newton
membicarakan hubungan antara gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan
percepatan yang ditimbulkan oleh gaya tersebut. “Percepatan yang
ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda berbanding lurus dengan
besar gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda. Arah percepatan sama
dengan gaya itu”. Jika suatu gaya total bekerja pada benda, maka benda akan
mengalami percepatan, di mana arah percepatan sama dengan arah gaya total yang
bekerja padanya. Vektor gaya total sama dengan massa benda dikalikan dengan
percepatan benda.
Massa benda
adalah m dan a adalah (vektor) percepatannya. Jika persamaan di atas ditulis
dalam bentuk a = F/m, tampak bahwa percepatan sebuah benda berbanding lurus
dengan resultan gaya yang bekerja padanya dan arahnya sejajar dengan gaya
tersebut. Tampak juga bahwa percepatan berbanding terbalik dengan massa benda.
Secara matematis, hukum
II newton dinyatakan sebagai berikut:
∑F = ma
a adalah percepatan, m
adalah massa dan ∑F adalah gaya total. Symbol ∑ (huruf yunani “sigma”) yang
berarti “jumlah dari” karena F adalah gaya maka ∑F berarti jumlah vektor, dari
semua gaya yang bekerja pada benda tersebut, yang kita kenal sebagai gaya
total.
Jadi apabila tidak ada
gaya total atau resultan gaya yang bekerja pada benda maka benda akan diam
apabila benda tersebut sedang diam atau benda tersebut bergerak dengan
kecepatan tetap, jika benda sedang bergerak.
Setiap gaya F merupakan
vektor yang memiliki besar dan arah. Persamaan hukum II Newton di atas dapat
ditulis dalam bentuk komponen pada koordinat xyz alias koordinat tiga dimensi,
antara lain :
Hukum II newton
menyatakan hubungan antara gerak benda dengan penyebabnya, yaitu gaya
perhatikan bahwa hukum II newton mencakup hukum I newton, yaitu apabila ∑F = 0,
maka percepatan alias a = 0.
Satuan massa adalah
kilogram, satuan percepatan adalah kilogram meter per sekon kuadrat (kg m/s2).
Satuan Gaya dalam Sistem Internasional adalah kg m/s2. Nama lain
satuan ini adalah Newton; diberikan untuk menghargai jasa eyang Isaac Newton.
Satuan-satuan tersebut merupaka satuan Sistem Internasional (SI). Dengan kata
lain, satu Newton adalah gaya total yang diperlukan untuk memberikan percepatan
sebesar 1 m/s2kepada massa 1 kg. Hal ini berarti 1 Newton = 1 kg
m/s2.
Dalam satuan CGS
(centimeter, gram, sekon), satuan massa adalah gram (g), gaya adalah dyne. Satu
dyne didefinisikan sebagai gaya total yang diperlukan untuk memberi percepatan
sebesar 1 cm/s2 untuk benda bermassa 1 gram. Jadi 1 dyne = 1 gr cm/s2.
Hukum III Newton
”Apabila sebuah benda
memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada
benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi
berlawanan arah”. Hukum warisan eyang Newton ini dikenal dengan julukan hukum
aksi-reaksi. Ada aksi maka ada reaksi, yang besarnya sama dan berlawanan arah.
Kadang-kadang kedua gaya tersebut disebut pasangan aksi-reaksi. Ingat bahwa
kedua gaya tersebut (gaya aksi-gaya reaksi) bekerja pada benda yang berbeda.
Berbeda dengan Hukum I Newton dan Hukum II Newton yang menjelaskan gaya yang
bekerja pada benda yang sama.
Hubungan Teori
Penerapan hukum Newton
I pada permainan ini adalah dalam keadaan seimbang atau diam besarnya massa (m)
sebanding dengan tegangan tali (T). Sedangkan penerapan hukum newton II adalah
speedboat yang sedang bergerak mengalami percepatan a.
Tegangan tali
adalah tarikan yang dilakukan oleh satu bagian tali, misalnya akibat
suatu beban yang digantungkan pada ujung tali. Tegangan tali akan selalu
dijumpai dalam setiap analisis mengenai komponen-komponen gaya yang bekerja
pada benda yang dihubungkan dengan tali. Hubungan antara pernyataan tersebut
ada pada permainan ini. Pada permainan initerdapat sebuah tali yang
menghubungkan dua buah benda, dan benda tersebut meiliki gaya yang bekerja.
Dalam menganalisis hal diatas kami menggunakan Hukum II Newton sebagai pedoman.
0 komentar:
Posting Komentar